Rabu, 19 Februari 2014

ALIRAN EKPRESIONISME

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Istilah emosi lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Definisi
Definisi dari Ekspresionisme ialah kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun sensasi dari dalam yang biasanya dihubungkan dengan kekerasan atau tragedi. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia.
Ekspresionisme menjajagi jiwa dan menemukan ` Sturm und Drang’ dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain. Salah satu tokoh Ekspresionisme di Indonesia adalah Affandi.

Sejarah Seni Lukis Ekspressionisme
Penganut paham ekspresionisme memiliki dalil bahwa “Art is an expression of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedetto Croce (1866-1952) menyatakan bahwa seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan ( art is expression of impresion ). Menurut Croce ekspresi sama dengan intuisi. Intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui pengkhayalan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images) (The Liang Gie, 1976:75).
Ciri Ciri Aliran Lukisan Ekspressionisme :
a. Pengungkapannya berwujud berbagai gambaran angan-angan misalnya images warna, garis, dan kata.
b. Mengungkapkan bagi seseorang sama dengan menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
c. Merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Ciri-ciri Arsitektur Ekspresionisme :
a. Memiliki kebebasan untuk berimajinasi
b. Memiliki kebebasan untuk menciptakan suatu seni dalam arsitektur
c. Gambarnya tidak bersifat kaku dan monoton
d. Tidak adanya batasan dalam mengungkapkan ekspresi
e. Bentuk ekspresinya biasa terdapat pada emosi kemarahan dan depresi serta bahagia.
Seorang tokoh lain dari aliran ini adalah Leo Tolstoy. Ia berpendapat: “Memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis, warna, suara atau bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata, memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang lain mengalami perasaan yang sama, ini adalah kegiatan seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar